UNS – Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan untuk dilakukannya upaya Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan termasuk didalamnya pencemaran air. Hal ini sebagai upaya pencegahan dan pemulihan dari dampak kegiatan manusia yang merusak sumber daya air. Pengendalian dilakukan melalui penetapan baku mutu lingkungan yang harus diikuti oleh setiap sektor yang berpotensi mencemari. Selain itu juga diatur penetapan Baku Mutu Air yang harus ditaati untuk menjamin kualitas air tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Berikut beberapa upaya yang dilakukan UNS dalam rangka pengendalian pencemaran air:

1.    Pembangunan IPAL dengan dukungan PT Cipta Karya. IPAL tersebut telah beroperasi dengan kapasitas sanitasi limbah domestik sekitar 1.290 m3 per hari sejak Tahun 2017. Limbah domestik ini berasal tidak hanya dari dalam kampus namun juga dari masyarakat sekitar. Air daur ulang melalui IPAL tersebut dipastikan aman sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyiram kebun melalui sistem sprinkler di lingkungan UNS.

Hasil pengukuran kualitas air di IPAL UNS menunjukkan bahwa seluruh parameter masih berada di bawah baku mutu Kelas I dan Kelas II berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Belum Ditetapkan Baku Mutunya. Pengujian kualitas air di lingkungan Universitas Sebelas Maret yang dilakukan setiap 3 bulan sekali.

2.    Kualitas air tanah yang digunakan untuk SPAM menunjukkan tidak ada parameter yang melampaui syarat mutu air mineral (SNI 3553:2015). Pengukuran kualitas air dilakukan setiap 3 bulan.

Upaya yang telah dilakukan UNS relevan dengan SDG ke 6 yaitu Air bersih dan sanitasi. Hal ini sebagai bentuk komitmen pimpinan UNS dalam menjaga kesehatan civitas, memenuhi kebutuhan air bersih dan juga memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dalam mengolah limbah dosmetiknya.