Universitas memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim dan kelangkaan energi. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Universitas Sebelas Maret adalah penggunaan sumber energi rendah karbon sebagai upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 7, yaitu Akses Energi Bersih dan Terjangkau. Energi bersih, termasuk energi rendah karbon, memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ini.
Upaya dalam mewujudkan penggunaan energi rendah karbon yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan instalasi sumber energi terbarukan. Energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga memberikan penghematan biaya energi dalam jangka panjang. Universitas Sebelas Maret (UNS) memiliki dua sumber energi terbarukan yang terdiri dari sel surya/panel surya dan biodiesel. Sel surya diproduksi oleh enam fakultas: Fakultas Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran dan lima institusi di UNS: Rumah Sakit UNS, Perpustakaan, Pengelolaan Sistem Air Minum atau dikenal dengan SPAM, Arboretum, dan UNS Inn atau Pusat Pelatihan dan Pendidikan (Pusdiklat). Biodiesel digunakan oleh lima fakultas termasuk studi pascasarjana dan fakultas pelatihan dan pendidikan guru. Biogas diproduksi oleh Fakultas MIPA untuk kompor kantin. Sumber energi terbarukan digunakan sebagai penerangan dan berbagai aktivitas yang memerlukan energi.