Limbah kotoran sapi sebagai pembangkit listrik untuk mendukung Green Energy
Tim Green Kampus UNS berkolaborasi dengan Fakultas Peternakan UNS mengubah limbah kotoran sapi menjadi energi listrik. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen nyata UNS dalam merespon perubahan iklim yang signifikan dan turut serta berkontribusi menciptakan sumber listrik energi baru terbarukan (EBT). Limbah kotoran Sapi yang tidak diolah akan melepaskan gas metana (CH4) dengan resiko 25 kali lipat dari karbondioksida (CO2) dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca. Maka, dengan adanya biogas ini akan menangkap gas metana yang dihasilkan dari proses dekomposisi kotoran sapi dalam digester oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Gas metana diubah menjadi CO2 ketika dibakar dan menjadi energi lain Ketika masuk dalam genset.
Dr. Murtanti selaku kepala Sub Direktorat Green Campus dan SDGs UNS menyatakan bahwa biogas yang telah dibangun mempunyai fungsi dalam mitigasi perubahan iklim dan sebagai sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan terjangkau. Hal ini relevan dengan target Sustainable Development Goals 7 yaitu affordable dan clean energy. Dan sesuai dengan komitmen UNS dalam berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dan pembangunan masa depan energy berkelanjutan. Biogas menggantikan bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, efisiensi energy, serta melindungi lingkungan.
Biogas dibangun di lahan UNS dekat dengan kandang Sapi yang dapat digunakan untuk pembelajaran praktik mahasiswa tentang manajemen limbah peternakan. Pembuatan mixer pengaduk kotoran dirancang sesuai dengan kondisi kandang agar mempermudah dalam pengisian kedalam digester. Sebelum masuk dalam digester, kotoran disaring terlebih dahulu untuk menghindari endapan material dalam ruang digester yang dapat menyebabkan mampet pada saluran buang. Hasil proses dekomposisi yang berupa gas metana dialirkan masuk menuju manifold Genset, sehingga menghasilkan listrik untuk penerangan area kandang. Selain itu, gas metana juga digunakan untuk menghidupkan kompor biogas.