Bantu Pasien Covid-19 Atasi Gejala Gagal Napas, Empat Mahasiswa UNS Ciptakan Membran Oksigenasi Terbarukan
Empat mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mengembangkan inovasi dalam mendukung penanganan Covid-19. Mahasiswa inisiator ini meliputi Jeesica Hermayanti Pratama, Atsna Rofida, Adenissa Kurnia Putri, dan Raihan Naufal. Dibawah supervisi Dr. rer. nat. Witri Wahyu Lestari, S.Si., M.Sc., keempat mahasiswa dari berbagai jurusan yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Teknik (FT) tersebut mampu berkolaborasi menjadi tim yang solid untuk mengembangkan membran Extracorporeal Membrane Oxygenation (EMCO).
Penelitian mengenai material membran EMCO berangkat dari fenomena pandemi Covid-19 yang sudah terjadi di Indonesia selama lebih dari satu tahun dan banyak korban terjadi akibat adanya fenomena Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS adalah peristiwa gagal napas yang disebabkan oleh kerusakan paru-paru akibat penumpukan cairan. Apabila tidak segera ditangani, gejala ARDS dapat berujung kematian. Selama ini, penanganan pasien ARDS dilakukan dengan memberikan napas bantuan melalui alat bantu napas mekanik, yaitu menggunakan ECMO. Belum banyaknya ketersediaan alat EMCO dan masih banyaknya kendala teknis yang ditemui dalam alat EMCO dalam hal kebocoran, menyebabkan para mahasiswa kemudian menginovasikan membran komposit yang terlapisi oleh etilselulosa untuk menyelesaikan masalah masa penggunaan dan kebocoran membran pada EMCO.
Tak hanya mengatasi masalah masa penggunaan dan kebocoran membran, inovasi Jeesica dan tim juga dinilai lebih ekonomis dan berkelanjutan karena bahan-bahan yang digunakan diperoleh dari penggunaan limbah seperti etilselulosa yang diperoleh dari limbah kertas.
Berita selengkapnya: