Berita
Visitasi UNS Eco-friendly School Award (Group 3)

Visitasi UNS Eco-friendly School Award (Group 3)

UNS EcoFriendly School Award adalah sebuah program yang dilakukan guna menumbuhkan rasa peduli dan cinta lingkungan pada lingkungan Sekolah Dasar (SD) dengan harapan supaya generasi-generasi yang akan datang mempunyai jiwa dan rasa cinta lingkungan yang tinggi. Selain itu tujuan dari UNS EcoFiendly adalah untuk meningkatkan sekolah sekolah supaya berkembang dan terus memperhatikan kondisi lingkungan serta kemandirian untuk pengelolaan limbah. UNS Eco-Friendly School Award memiliki urgensi yang besar dalam konteks ini. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menghargai, dan mendorong sekolah-sekolah di Indonesia yang berkomitmen untuk menjadi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sekolah akan dinilai dari Indikator Lingkungan Fisik Sekolah, Pendidikan Alam dan Lingkungan, serta Praktik Berkelanjutan yang dikembangkan oleh tim Green Campus UNS sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Penilaian ini berbasis portofolio dengan partisipasi aktif pihak sekolah untuk mengunggah praktik-praktik pengelolaan lingkungan disekolah pada website https://greenmetric.uns.ac.id. Setelah bukti diunggahh tim green campus melakukan penilaian dan selanjutnya melaksanakan assessment lapangan guna melihat kesesuaian bukti dengan kondisi lapangan.

SD Negeri  Plumbon 2 yang berada di Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen memiliki keinginan dan prioritas sebagai salah satu sekolah yang mengedepankan aspek lingkungan dan kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Sekolah dasar yang berlokasi di sekitar lahan persawahan ini memiliki berbagai metode untuk mengurangi dan mengelola limbah yang dihasilkan. Beberapa cara pengurangan limbah di SD Negeri Plumbon 2 ini dengan membuat Cone Block yang terbuat dari abu hasil pembakaran sampah di sekolah dengan mencampurkan semen dan selanjutnya dicetak. Cone block hasil pengolahan dari abu pembakaran ini memiliki keunggulan yaitu lebih awet dari cone block pasir dan beratnya yang lebih ringan. Pengelolaan limbah selanjutnya yaitu pengelolaan limbah air dari kamar mandi dengan membuat IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) sederhana dengan menampung air limbah dan diberi pelepah pisang pada kolam penampungan itu ditaruh belut untuk memastikan air limbah tersebut bisa di netralisir oleh pelepah pisang. Selain itu juga pemanfaatan kembali air wudhu yang disalurkan pada kolam ikan nila dengan tujuan untuk memanfaatkan air sisa wudhu supaya tidak terbuang sia-sia. SD Negeri Plumbon 2 juga memiliki area pengolahan kompos yang bisa digunakan untuk memupuk kebun yang ditanami dengan tanaman obat alami seperti kumis kucing, sereh, jahe, dan lain lain. Selain pada aspek pengelolaan limbah SD Negeri Plumbon 2 juga berkomitmen mengurangi penggunaan energi seperti salah satu langkah yang sudah dilakukan yaitu dengan pemasangan solar panel yang digunakan untuk energy lampu.

Area Komposting SDN Plumbon 2

Sekolah berikutnya yaitu SD Negeri Nglorog 1, sekolah yang berada di Nglorog, Kabupaten Sragen ini berada di tengah permukiman dan berseberangan dengan lahan persawahan. Sekolah ini memiliki lahan yang cukup luas sehingga bisa dimanfaatkan untuk area pengelolaan limbah dan inovasi. Pengelolaan limbah yang ada di SD Negeri Nglorog 1 ini dengan pembuatan bank plastik yaitu, metode membuat penampungan botol plastik yang nantinya akan dikreasikan sebagai wadah pot bunga ataupun bisa juga dijual kepada pengepul barang bekas. Selain itu inovasi di sekolah ini yaitu dengan membuat area pembibitan tanaman yang nantinya tanaman ini akan ditanamn di kebun sekolahan dan hasilnya bisa dimanfaatkan bersama sama. Selain itu juga ada penggunaan ban bekas untuk dijadikan pagar di kebun, ban bekas ditanamn setengah supaya bisa berdiri dan selanjutnya diwarnai supaya terlihat lebih menarik. Sekolah ini juga sudah melakukan pengelolaan sampah daun dengan dijadikan kompos, untuk hasil dari kompos bisa digunakan untuk memupuk tanaman di kebun sekolah.

Ban Bekas Sebagai Pagar Kebun

Sekolah selanjutnya yaitu SD Birrul Walidan Muhammadiyah, sekolah yang berada di Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen ini berada di tengah tengah permukiman penduduk. Sekolah yang menjadi salah satu SD favorit di Kabupaten Sragen ini memiliki fokus pada lingkungan, meskipun sekolah ini memiliki area yang terbatas tetapi tetap mengembangkan praktik praktik peduli lingkungan. Dengan melakukan kegiatan bank sampah yang nanti hasil dari kumpulan sampah akan dijual pada pengepul barang bekas. Selain itu Sekolah ini juga membuat vertikal garden dengan wadah pot yang terbuat dari botol minuman bekas.

Keranjang Sampah Botol Plastik
Vertikal Garden di SD Birrul Walidain

Selanjutnya adalah SD Negeri Kroyo,  sekolah yang berada di Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen ini memiliki kawasan sekolah yang sangat luas. Di SD Kroyo terdapat hutan mini yang cukup luas dengan terdapat pohon pohon yang besar. Selain memiliki area yang luas dan rindang tentunya sekolah ini juga memiliki komitmen untuk menerapkan pola menjaga lingkungan. Beberapa inovasi yang dikembangkan di SD Kroyo guna menjaga lingkungan yaitu dengan membuat sistem Rain Water Harvesting (RWH) atau biasa disebut pemanenan air hujan sistem ini dengan membuat saluran pipa dari atap bangunan lalu disalurkan pada toren penampungan air. Pemanenan air hujan ini bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan bisa untuk cuci tangan. Selain itu inovasi di SD Kroyo yaitu dengan membuat inovasi air cuci tangan untuk menyiram tanaman, sistemnya yaitu dengan membuat saluran air dari buangan wastafel lalu disaluran ke pipa yang mengarah pada tanaman disekitarnya. Berikutnya inovasi di SD Kroyo yaitu membuat aquarium gantung, dengan memanfaatkan galon air bekas yang ditaruh mengantung di halaman sekolahan.

Penyiraman Tanaman dari Air Cuci Tangan
Aquarium Gantung dari Galon Bekas